Rabu, 23 Maret 2011

Manchester United F.C.


Manchester United F.C. (biasa disingkat Man UtdMan United atau hanya MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old TraffordManchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan sebelas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 18 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[2] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.

SEJARAH

Tahun awal (1878–1945)

Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.
Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..
Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[3]
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil mempengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[4] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[5] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry MogerDick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
untuk informasi lebih lanjut klik di sini 
Fingerboards pertama kali dibuat sebagai mainan buatan sendiri pada 1970-an dan kemudian menjadi hal yang baru yang melekat pada gantungan kunci di toko-toko skate (tetapi juga disebutkan sebagai model untuk skateboard.) Pada tahun 1985 dokumenter "Masa Depan Primitif" fingerboard buatan sendiri itu dikuasai dalam cuci; beberapa orang menganggap ini rekaman fingerboard paling awal yang tersedia untuk konsumsi publik. Fingerboard buatan sendiri dibangun dari karton, kopi Stirrers, dan Hot Wheels as roda. Fingerboards perifer telah menjadi bagian dari industri skateboarding sejak akhir 1980-an dan pada awalnya dipasarkan sebagai gantungan kunci. Meskipun hampir tidak "rideable," mereka diperbaiki oleh Deck Tech merek yang diproduksi massal sebuah "rideable" miniatur skateboard. Berlisensi hiburan pertama diperkenalkan oleh fingerboards Bratz Mainan, dirilis melalui berbasis di Hong Kong perusahaan mainan bernama Prime Time Mainan, dan dirancang oleh Pangea, perusahaan yang membantu mengembangkan Teenage Mutant Ninja Turtles baris mainan Playmates Toys. Desain itu dimanfaatkan dari properti hiburan seperti "Speed Racer," "Woody Woodpecker", "NASCAR," "Heavy Metal," dan "Crash Bandicoot." Papan berlisensi mengemudikan Tech Deck lisensi merek ke merek perkotaan yang kuat, bukan sekadar menciptakan desain mereka sendiri. Pada akhir 1990-an, sebagai fingerboards menjadi lebih menonjol di luar komunitas skateboard, X-Konsep 'Tech Decks berlisensi "pro aktual grafis dari merek papan luncur utama" naik "fingerboard 1999 gelombang tepat ke Wal-Mart dan toko besar lainnya." Pada tahun 1999 ada mode Deck Tech mengumpulkan satu dari setiap desain mirip dengan mode Baby Beanie bulan sebelum. Dengan demikian, Tech Deck, dan distributor di Spin Master Toys, tiba-tiba menemukan diri mereka pasar yang besar terhadap susu. Hiburan fingerboard berbasis merek tidak bisa bersaing melawan raksasa perkotaan, dan akhirnya menghilang. Lain "pemain utama dalam industri skateboard" segera diikuti dengan harapan akan menuai keuntungan sebagai mainan anak-anak bermain akan memilih untuk mengambil skateboarding. Fitur fingerboards lebih modern "dipertukarkan roda dan truk, yang cukup akurat ukuran skala, dan pad-dicetak grafis direproduksi dari perusahaan skateboard paling populer dalam bisnis." Banyak perusahaan fingerboard menyediakan segala macam aksesoris fingerboarding termasuk komponen canggih dan dapat dikustomisasi dapat menduplikasi, dalam skala-model, pengalaman skateboarding. Mereka dengan demikian mengembangkan fingerboard menjadi koleksi mainan dan praktek menjadi sebuah "bentuk skating mental".

Fingerboarding ini populer di Eropa dan Amerika Serikat, dan terdapat semakin populer di Eropa Timur. Selain skateshops dan internet, Fingaspeak, sebuah toko fingerboard dibuka di Steyr, Austria meskipun dikabarkan akan fingerboard pertama di dunia menyimpannya bergabung yang sangat kecil fingerboard toko daftar yang tersedia. Meskipun berasal fingerboarding olahraga di Amerika Serikat lebih dari 25 tahun yang lalu itu telah benar-benar terbakar dalam adegan Eropa. Amerika Serikat adalah mengikuti setiap begitu lambat dan diperkirakan bahwa meskipun popularitas nampaknya mendukung orang-orang Eropa adegan Fingerboard Amerika memiliki lebih banyak penjualan. Hal ini mungkin disebabkan oleh banjir pasar dan ketersediaan sumber daya di Amerika Serikat. Fingerboarding telah berevolusi dari hobi untuk sebuah gaya hidup bagi sebagian orang. Fingerboarders sudah biasa "kontes, pameran, lokakarya dan aktivitas lainnya". Fingerboard-penjualan produk diperkirakan sebesar $ 120-juta untuk tahun 1999.

Fingerboarding adalah cocok untuk videografi sebagai tindakan dapat dikontrol dan membingkai aktivitas menawarkan kesempatan bagi kreativitas. Dengan munculnya video online bisnis dari awal 2006, didorong, sebagian, karena fitur yang memungkinkan klip e-mail kepada teman-teman, beberapa ribu jari handboard papan dan video sekarang dapat ditemukan di populer situs berbagi video seperti YouTube. Jadi bahkan jika cuaca tidak mengizinkan pemain skateboard untuk berlatih di luar, mereka dapat mencoba trik potensial dengan skala-down fingerboard dan item terkait dan berbagi video dengan siapa saja yang mereka inginkan

Selasa, 22 Maret 2011

Profil Band: Killing Me Inside


Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan ’08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.
“Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh “suatu faktor keluarga” yang sama sekali gak bisa gue tolak,” kata Raka seperti yang dituliskan di Blog Myspace Killms.
Kemudian pada tahun itu, memasuki 2009, setelah beberapa kali manggung dan melakukan tour, Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.
Formasi terbaru Killms adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum.
Band Killing Me Inside yang beraliran modern rock saat ini sedang menggelar konser keliling Indonesia untuk memperkenalkan karyanya kepada penikmat musik di Tanah Air.
Tidak kurang dari 13 kota besar telah dijadwalkan untuk disinggahi band yang diawaki oleh Onad (vokal), Josaphat (gitar), dan Davi (dram) tersebut.
Menurut Onad, kota yang akan disinggahi adalah Bali, Surabaya, Malang, Jogjakarta, Solo, Semarang, Cirebon, Bandung, Medan, Makassar, Manado, Balikpapan, dan Jakarta.
“Untuk rangkaian tur ini kami sudah memulainya dari Bandung, kami berharap tur bisa berjalan sesuai dengan harapan kami,” katanya saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Ia menyatakan konser keliling 13 kota besar itu untuk promosi album terbaru self-tittled Killing Me Inside, setelah diluncurkan di bawah label PT Royal Prima Musikindo (RPM) pada penghujung 2010.
Memiliki album dan menggelar konser keliling Indonesia adalah sebuah mimpi lama Onad, Josaphat dan Davi yang kini terwujud.
“Punya album dan tur ke seluruh Indonesia adalah impian kami sejak dulu. Musik ini kami dedikasikan buat fans Killing Me Inside di seluruh negeri,” kata Josaphat.
“Kami berharap konser keliling ini berlanjut ke kota-kota kecil lainnya di Indonesia,” katanya.
//
//

Dalam album terbaru ini, Killing Me Inside hadir dengan 12 lagu termasuk nomor hits ‘Biarlah’.
Di lagu itu, Onad menunjukkan karakter vokal yang segar lewat lengkingan nada-nada tinggi, sedangkan aroma rock yang kuat disuguhkan oleh Josaphat dan Davi melalui raungan gitar dan sentuhan dram penuh tenaga
Di jalur indie, Killing Me Insiden bukan “barang baru”. Band ini memulai perjalanan kariernya pada awal 2006 dan sempat melalui frase bongkar pasang personel.
Dua musisi mantan band itu adalah Raka yang kini bergabung dalam Vierra, dan Sansan yang kini kerja bareng Pee Wee Gaskins.
Ketekunan berlatih dan kegigihan menghadapi tantangan membuat Killing Me Inside mampu meraih dua gelar bergengsi, yakni pemenang kategori Best Indie dan Best New Artist dari ajang Indigo Awards 2010 di Planery Hall JCC Senayan, Jakarta.
Indigo Awards merupakan ajang unjuk kebolehan bagi insan musik berbakat.
Direktur RPM, Octav Panggabean, menyimpan optimisme besar bahwa Killing Me Inside akan menjelma menjadi band dengan nama besar di industri musik Tanah Air.
Menurut dia, kemampuan bermusik dan pilihan jenis musik Killing Me Inside menjadi salah satu alasan pihaknya bersedia menaungi mereka.
“Saya punya harapan besar terhadap band ini. Mudah-mudahan anak-anak muda ini memilikiattitude yang tetap sama hingga nanti mereka benar-benar menjadi band besar, tetap rendah hati, ramah, dan tidak macam-macam,” katanya